Hisnulah- Pondok Pesantren Salafy Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah melaksanakan Prosesi Ikrar Santri Baru pada tahun ajaran 2023/2024, tercatat sudah ada sekitar 178 santri putra dan putri yang mengikuti proses ikrar dan telah resmi menjadi santri pondok pesantren salafy nurul hidayah al-khodijiyyah
Ikrar adalah kata dalam bahasa Indonesia yang berarti janji, pengakuan, atau komitmen untuk melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Istilah ini sering digunakan dalam konteks yang berhubungan dengan kesediaan seseorang untuk mengikuti suatu aturan, prinsip, atau tujuan tertentu dengan tulus dan tanpa ragu-ragu.
Sebagaimana yang menjadi Sunah di pondok pesantren Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah, bagi santri baru yang telah melakukan ikrar, selama 40 hari ke depan mereka dilarang pulang, hal ini dianggap sebagai ujian bagi mereka untuk menilai kemampuan mereka untuk bisa beradaptasi dan berbaur dalam kehidupan pesantren, Sebagai contoh, Nabi Muhammad menghabiskan waktu 40 hari di Gua Hira setelah itu menerima wahyu Al-Quran, dan Nabi Musa menghabiskan waktu 40 hari di Gunung turisina setelah itu nabi musa menerima kitab Taurat, Semoga dengan tekad yang kuat dan kesabaran dalam menjalani masa tersebut, santri baru akan mendapatkan ilmu yang berharga, seperti yang diucapkan oleh Syaikhuna KH. M DENI RAMDHANI
KH. Muhammad Deni Ramdhani menambahkan bahwa di dalam program Pondok Pesantren Salafy Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah terdapat dua tingkatan, yaitu tingkat pendidikan dan tingkat pengajaran.
Pendidikan dilakukan di luar kurikulum formal yang diajarkan di pondok ini, yang bertujuan sebagai upaya untuk membentuk karakter seluruh santri. Ini meliputi aspek kedisiplinan, kebersihan, dan adab. Sementara itu, pengajaran mencakup semua mata pelajaran standar yang diajarkan di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah. Menurut beliau, kedua aspek ini sangat penting dan harus tercapai untuk menciptakan putra-putri yang diharapkan oleh semua pihak.