Hisnulah, 18 Desember 2024 – Setelah melalui serangkaian seleksi yang begitu ketat, sepuluh santri terbaik dari Pondok Pesantren Salafy Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah, berhasil lolos dan akan mewakili Kabupaten Cianjur dalam ajang Musabaqah Qira’atul Kutub (MQK) tingkat Provinsi Jawa Barat. Keberhasilan ini menandai prestasi luar biasa bagi para santri yang tidak hanya menunjukkan kecakapan dalam ilmu agama, tetapi juga dedikasi dan semangat yang tinggi dalam mengikuti rangkaian seleksi.
Seleksi MQK yang diadakan di Kabupaten Cianjur berlangsung selama satu hari dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Cianjur. Para peserta diuji dalam berbagai aspek, termasuk kemampuan membaca kitab kuning, ilmu fiqh, dan hafalan hadis, yang menjadi bagian utama dalam MQK.
10 Santri terbaik Pondok Pesantren Salafy Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah yang lolos ke tingkat Provinsi Jawa Barat pada ajang Musabaqoh Qiroa’til Kutub (MQK ) tahun 2024 di antaranya :
- M Habil Sopyan (Kitab Safinah Putra)
- Sabila Aulia Zahra (Kitab Jurumiyah Putri )
- M Daffa Adaerobi (Kitab Khulasoh Nurul Yakin Putra)
- M Rifqi Abduloh (Kitab Fathul Qorib Putra)
- Siti Aminah (Kitab Fathul Qorib Putri)
- M Jayhan Nugraha (Kitab Imrithi Putra)
- M Yadin (Kitab Adabul Alim Putra)
- Nurul Fikyan (Kitab Nurul Yakin Putra)
- Saepul Rohman (Kitab Risalah Aswaja Putra)
- M Farhan Sopiandi (Kitab Fathul Muin Putra)
“Kami bangga bisa melahirkan santri-santri yang tidak hanya cerdas dalam bidang agama, tetapi juga mampu menunjukkan kualitas terbaik mereka di tingkat kabupaten,” Fikri Ainul Yaqin, Roisul Ma’had Pondok Pesantren Hisnulah, dalam wawancaranya. “Lolosnya 10 santri kami ini menjadi kebanggaan dan semoga mereka bisa membawa nama baik Kabupaten Cianjur dan tentunya nama pondok kita tercinta di tingkat provinsi Jawa Barat,” tambahnya.
Sepuluh santri yang berhasil lolos seleksi ini akan mewakili Kabupaten Cianjur dalam ajang MQK Provinsi Jawa Barat yang akan digelar dalam waktu dekat. Mereka akan bersaing dengan peserta dari berbagai daerah di Jawa Barat untuk meraih gelar juara dalam berbagai kategori yang diperlombakan.
Penyelenggaraan MQK ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap pentingnya pendidikan agama dan literasi Islam, terutama di kalangan generasi muda. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah antar pesantren di Jawa Barat.
“Semoga dengan dukungan semua pihak, kami dapat memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama Cianjur dan Pondok Pesantren Hisnulah di ajang provinsi nanti,” ungkap salah satu santri terpilih, Siti Aminah, yang akan berlaga pada ajang tersebut.
Para santri ini diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, mengingat kompetisi yang semakin ketat di tingkat provinsi. Selain itu, mereka juga berharap dapat membawa ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi kemajuan pendidikan agama di Hisnulah.
