Hisnulah-22 Juni 2024- Sabtu malam pondok pesantren salafy nurul hidayah al-khodijiyyah mengadakan Musykub (Musyawarah kubro), rencananya kegiatan seperti ini nantinya akan diadakan secara rutin setiap satu bulan sekali, adapun para pesertanya tiada lain adalah para santri hisnulah sendiri, yakni para santri tingkat ulya dan tingkat 3,4 dan lima
Yang menarik ialah pada acara musyawarah kali ini, tidak hanya para santri dari Hisnulah saja yang menjadi para peserta, tetapi hisnulah juga kedatangan tamu dari Pondok Pesantren Al-Ittisom Choblong, kehadiran mereka tidak hanya menambah semarak acara, tetapi juga menambah ketegangan bagi para peserta musyawarah, para peserta dari kedua pondok pesantren ini, Hisnulah dan Al-Ittisom Choblong, membawa pandangan serta pendapat yang berbeda-beda, menciptakan suasana diskusi yang hidup dan dinamis.
Dengan adanya tamu dari Al-Ittisom Choblong, perdebatan-perdebatan yang terjadi di musyawarah menjadi semakin beragam dan mendalam, perbedaan sudut pandang antar kedua pondok pesantren tersebut memperkaya diskusi, sekaligus menciptakan momen-momen menegangkan ketika argumen-argumen disampaikan dan dipertukarkan.
Kehadiran tamu dari Al-Ittisom Choblong juga memberikan dimensi baru dalam musyawarah kali ini. Mereka membawa pengalaman dan perspektif unik dari pondok pesantren mereka, yang dapat mempengaruhi arah keputusan yang akan diambil. Interaksi antara para santri dari Hisnulah dan tamu dari Al-Ittisom Choblong menunjukkan bahwa musyawarah ini tidak hanya menjadi ajang untuk mencapai kesepakatan, tetapi juga sebagai wadah untuk memperluas cakrawala pemikiran serta saling belajar antar lembaga pendidikan agama.
Dengan demikian, musyawarah kali ini bukan sekadar forum pembahasan rutin, tetapi juga sebuah momentum yang mempertemukan berbagai perspektif dan nilai-nilai keislaman dari kedua pondok pesantren, Keberagaman ini menjadikan musyawarah semakin berwarna dan dinamis, mencerminkan semangat dialog dan interaksi yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan keilmuan.
Dan Musykub kali membahas seputar permasalahan yang pernah terjadi di kalangan masyarakat terutama di daerah daerah yang pernah mengalami gempa bumi, dengan deskripsi masalah sebagai berikut:
Pertanyaan :
Apa tindakan yang tepat yang harus dilakukan oleh masyarakat/DKM masjid sekitar ?
Jawaban :
Tidak usah menggeserkan arah kiblatnya pun bukanlah sebuah masalah, karena sejatinya kita menghadap kiblat itu menggunakan metode jihat, dan ada juga yang mengatakan bahwa kiblatnya orang yang jauh dari makkah itu adalah kota makkah almukarromah itu sendiri.