
اذااَرادْتَ ان يفْتحَ لك باب الرجاءِ فاشهد مامنه اليكَ، واذا اردت ان يفتح لك باب الخوف فاشهد مامنك إليهِ
Jika engkau ingin dibukakan pintu harapan (roja’), maka renungilah segala kebaikan dan karunia yang Allah berikan kepadamu. Namun jika engkau ingin dibukakan pintu rasa takut (khouf), maka perhatikanlah amal yang engkau persembahkan kepada-Nya.
Hikmah ini mengajarkan dua jalan utama untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala:
-
Harapan kepada Allah (roja’):
Caranya adalah dengan selalu menyadari berbagai nikmat yang telah Allah limpahkan kepadamu, dari manfaat yang kau rasakan hingga perlindungan dari berbagai bencana—sejak kau berada dalam kandungan ibumu hingga saat ini. Kesadaran ini akan menumbuhkan rasa optimisme dan husnudzan (berbaik sangka) kepada Allah, serta menjauhkanmu dari keputusasaan terhadap rahmat-Nya. -
Rasa takut kepada Allah (khouf):
Untuk menumbuhkan rasa takut yang benar kepada Allah, perhatikanlah kekurangan dan kelalaianmu dalam beribadah kepada-Nya. Renungkan perilaku dan adabmu di hadapan-Nya, termasuk dosa, maksiat, dan sikap tidak pantas yang mungkin kau lakukan. Kesadaran akan hal ini akan melahirkan rasa takut kepada Allah yang dapat menahanmu dari perbuatan dosa.
Penjelasan Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Bila engkau ingin agar Allah membukakan pintu harapan, maka sadari dan rasakan nikmat-Nya yang telah mengalir kepadamu, baik berupa manfaat maupun perlindungan dari berbagai bahaya dari sejak engkau berada dalam kandungan hingga saat ini. Jika kesadaran itu hadir, maka engkau akan dipenuhi harapan besar dan tidak akan berputus asa dari rahmat Allah, sekalipun engkau pernah terjatuh dalam dosa.
Namun, bila rasa harap itu terasa berlebihan hingga bisa membuatmu lengah terhadap perintah Allah, maka mintalah agar Allah membukakan pintu rasa takut dalam dirimu. Sadari apa yang telah kau persembahkan kepada-Nya: kesalahan, dosa, pelanggaran, dan kekurangan adabmu di hadapan-Nya. Kesadaran ini akan menumbuhkan rasa takut yang akan mencegahmu dari maksiat.
Rasa harap dan takut adalah dua keadaan spiritual yang muncul dari dua bentuk kesadaran: kesadaran akan besarnya nikmat Allah, dan kesadaran akan lemahnya amal perbuatanmu di hadapan-Nya.
Wallahu a’lam.