
Cianjur, 27 Mei 2025 — Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah kembali menyelenggarakan kegiatan ilmiah rutin bulanan berupa Musyawarah Gabungan: Bahsul Masail, sebuah forum diskusi keislaman yang memadukan nalar fikih dan kekuatan argumentasi santri. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu malam, 27 Mei 2025, dan diinisiasi oleh Seksi Pendidikan sebagai upaya penguatan tradisi intelektual di lingkungan pesantren.
Forum yang berlangsung khidmat namun dinamis ini dihadiri oleh para santri senior dari berbagai jenjang pendidikan. Sejak awal, peserta tampak antusias dan kritis dalam menyikapi permasalahan yang diajukan. Bahkan sebelum musyawarah dimulai, telah muncul diskusi-diskusi kecil antar kelompok yang mempertanyakan konstruksi soal yang diangkat, menunjukkan kesiapan intelektual dan semangat ilmiah yang tinggi.
Jalannya musyawarah dimoderatori oleh M. Yusuf Maulana Ismail, yang mengarahkan diskusi dengan tertib dan sistematis. Proses perumusan dan pengawalan argumentasi turut didampingi oleh dua perumus utama, yakni A. Haji Fahmi Ramdhani dan M. Harri Jaelani, yang memastikan jalannya diskusi tetap berada dalam koridor metodologi yang sahih.
Sementara itu, sebagai mushohih (penyimak dan pemberi validasi akhir), hadir Ustaz Cecep Mustofa, yang memberikan catatan dan penegasan ilmiah atas kesimpulan-kesimpulan hukum yang ditetapkan dalam forum.
Kegiatan Bahsul Masail ini tidak hanya menjadi wadah pengasahan kemampuan analisis hukum Islam (istinbath al-ahkam), tetapi juga melatih para santri untuk berpikir sistematis, argumentatif, dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat. Dalam konteks pendidikan pesantren, kegiatan semacam ini memiliki nilai strategis dalam membentuk generasi ulama yang kompeten dan kontekstual.
Pihak pesantren berharap kegiatan musyawarah gabungan ini terus berkembang dan menjadi model pembelajaran kolaboratif yang relevan dengan tantangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional yang menjadi fondasi pesantren.