17 Maret 2024, Hisnulah – Di tengah semarak bulan suci Ramadhan, santri-santri pondok pesantren Hisnulah Nurul Hidayal Al-Khodijiyyah, berkumpul di Masjid untuk mengisi waktu ngabuburit dengan membaca dan merenungkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Ngabuburit menjadi kegiatan yang biasa dilakukan saat menunggu waktu untuk berbuka puasa, Berbagai macam aktivitas dilakukan agar waktu tidak terasa lama, karena itu para santri putra maupun putri di pondok pesantren hisnulah menunggu waktu berbuka puasa dengan tadarus al-qur’an.
Membaca Al Quran saat bulan suci ramadan sangat dianjurkan, selain pahalanya berlipat ganda dengan bertadarus kita juga akan semakin dekat dengan Allah SWT. Dengan bertadarus selama 60 menit sebelum adzan magrib berkumandang, bisanya waktu akan terasa lebih cepat.
Kegiatan yang dimulai tepat pukul 17.00 sore ini, menarik partisipasi aktif dari berbagai kalangan santri, mulai dari yang baru belajar hingga yang sudah mahir dalam pembacaan ayat suci Al-qur’an. Di bawah cahaya remang-remang lampu masjid, para santri berkumpul dalam keheningan yang hanya terputus oleh suara lembut dan merdu yang dilantunkan oleh M. SYAUQI ZIHARKAH ( Salah Satu Santri Hisnulah Yang Memiliki Suara Merdu ) yang membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Meskipun demikian, sesekali terdengar suara-suara pelan dari beberapa santri yang membaca ayat yang ditugaskan oleh M. SYAUQI ZIHARKAH sambil duduk dalam kekhusyukan yang mendalam.
Kegiatan tadarus yang dipandu oleh M. SYAUQI ZIHARKAH tidak hanya sekadar membaca ayat suci Al-Qur’an saja, namun juga sesekali diselingi dengan penjelasan singkat tentang teknis pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang baik dan benar. Pendekatan ini memungkinkan para santri untuk lebih memahami dan mengerti tentang bagaimana teknis pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang sesuai dengan ilmu tadzwid, serta menjadikan proses tadarus lebih bermakna dan berkesan.
Sementara para santri larut dalam bacaan Al-Qur’an, pihak humas pondok pesantren Hisnulah dengan sigap menyediakan dan membagikan tajil untuk persiapan berbuka puasa. “Ini adalah momen yang kami nantikan setiap hari di bulan suci Ramadhan. Ketika energi fisik menipis, kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan makanan untuk tubuh, tetapi juga makanan untuk jiwa,” ungkap LUTFI FAHMI salah satu staf humas dengan senyum ramah.
Kegiatan tadarus Al-Qur’an ini berlangsung hingga waktu maghrib tiba, Setelah itu, para santri berbuka puasa bersama-sama dengan ta’jil yang telah di sediakan oleh pihak humas, dilanjutkan dengan bersiap-siap untuk melaksanakan salat maghrib berjamaah di masjid.
Kegiatan ngabuburit yang menggabungkan tadarus Al-Qur’an dengan berbagi tajil ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi para santri Hisnulah.